「やさしい日本語にほんご」をえらぶと、かんたんな文章ぶんしょうになり、ふりがながつきます。
「ひらがなをつける」をえらぶと、文章ぶんしょうにふりがながつきます。

  • Beranda
  • Pembahasan Kosakata Penting di Industri Konstruksi Jepang - Bab 4

Pembahasan Kosakata Penting di Industri Konstruksi Jepang - Bab 4

Pada pembahasan kali ini kami akan melanjutkan ke penjelasan kosakata penting yang ada di Bab 4. Ada 11 kosakata penting yang sudah kami pilihkan untuk kita pelajari dan pahami bersama untuk kita bisa bekerja di industri konstruksi di Jepang.

1. ご苦労様

ご苦労様 (gokurōsama) adalah ungkapan yang digunakan untuk menghargai usaha atau kerja keras seseorang, sering kali diucapkan oleh atasan kepada bawahan. Dalam konteks industri konstruksi, ungkapan ini sering digunakan oleh mandor atau supervisor kepada para pekerja setelah menyelesaikan tugas berat atau proyek yang membutuhkan banyak tenaga.

ご (go): Prefiks kehormatan yang digunakan untuk memberikan penghargaan atau kesopanan. 苦労 (kurō): Kombinasi dari kanji 苦 (ku) yang berarti "penderitaan" atau "kesulitan" dan 労 (rō) yang berarti "kerja" atau "usaha". 様 (sama): Sufiks kehormatan yang digunakan untuk menunjukkan rasa hormat kepada orang lain.

お疲れ様 (otsukaresama) sering digunakan secara umum untuk mengucapkan terima kasih atas kerja keras seseorang, baik dalam konteks formal maupun informal. Ungkapan ini lebih umum digunakan di antara rekan kerja atau juga dari atasan ke bawahan. Sedangkan untuk ungkapan ご苦労様 lebih sering digunakan oleh atasan kepada bawahan dan memiliki nada yang lebih formal serta terfokus pada penghargaan terhadap usaha dalam kondisi yang sulit atau pekerjaan yang berat.

Banyak orang Jepang yang menganggap tidak sopan menggunakan ご苦労様 (gokurōsama) untuk orang yang lebih tua. Sebaiknya tidak menggunakan untuk orang yang lebih tua. Jika ada orang yang lebih tua berkata, ご苦労様 (gokurōsama), itu berarti orang tersebut berterima kasih kepada Anda. Tanggapi dengan semangat sambil mengucapkan "Terima kasih!"

Penggunaan ご苦労様 dalam industri konstruksi menunjukkan pentingnya penghargaan terhadap usaha dan kerja keras di lingkungan kerja yang penuh tantangan, sekaligus mencerminkan nilai-nilai hierarkis dan kesopanan dalam budaya Jepang.

2. 危ない

危ない (abunai) berarti "berbahaya" atau "tidak aman." Dalam konteks industri konstruksi, kata ini sering digunakan untuk memperingatkan pekerja tentang potensi bahaya di sekitar area kerja, seperti alat berat yang bergerak, material yang jatuh, atau kondisi kerja yang tidak aman.

危 (ki, abunai): Kanji ini terdiri dari radikal 厄 (yaku) yang berarti "kesialan" atau "kesulitan" dan 卩 (fu) yang sering dihubungkan dengan lutut atau sesuatu yang melipat, melambangkan kondisi yang tidak stabil atau berisiko. Kombinasi ini menggambarkan situasi yang mengandung bahaya atau risiko.

Dalam sejarah Jepang, kata 危ない telah lama digunakan untuk memperingatkan tentang bahaya atau risiko. Dalam industri konstruksi modern, keselamatan kerja adalah prioritas utama, sehingga kata ini sangat sering digunakan untuk mengingatkan pekerja agar selalu waspada dan berhati-hati.

Ada kosakata sejenis yaitu 危険 (きけん, kiken): Berarti "bahaya" atau "risiko," dan sering digunakan dalam konteks formal, seperti pada tanda peringatan atau dokumen resmi. 危険 lebih kuat dan lebih formal dibandingkan 危ない. 危ない: Lebih umum digunakan dalam percakapan sehari-hari dan peringatan langsung di lapangan kerja. Kata ini lebih fleksibel dan bisa digunakan dalam berbagai situasi informal maupun semi-formal.

Penggunaan 危ない dalam industri konstruksi sangat penting untuk menjaga keselamatan kerja. Kata ini mengingatkan pekerja akan potensi bahaya yang bisa terjadi kapan saja dan di mana saja, sehingga mendorong mereka untuk selalu waspada dan mengikuti prosedur keselamatan yang berlaku.

3. 墨出し

墨出し (sumidashi) adalah istilah dalam industri konstruksi yang merujuk pada proses menandai garis atau titik referensi pada permukaan bangunan atau tanah dengan menggunakan tinta atau kapur, dan ada juga yang modern dengan menggunakan laser. Proses ini digunakan untuk memastikan bahwa struktur yang dibangun sesuai dengan desain dan rencana yang telah ditentukan, seperti fondasi, dinding, dan elemen struktural lainnya.

墨 (sumi): Berarti "tinta," biasanya merujuk pada tinta hitam tradisional Jepang yang terbuat dari jelaga. 出し (dashi): Bentuk kata kerja dari 出す (dasu), yang berarti "mengeluarkan" atau "menempatkan". Kombinasi ini secara harfiah berarti "mengeluarkan tinta," yang dalam konteks konstruksi mengacu pada menandai permukaan dengan tinta atau kapur untuk panduan konstruksi.

Tradisi penggunaan tinta dalam budaya Jepang memiliki sejarah panjang, terutama dalam seni kaligrafi dan pengukuran. Dalam konstruksi, metode ini diadaptasi untuk tujuan praktis, yaitu menciptakan panduan yang akurat untuk membangun struktur sesuai rencana.

4. 締固め

締固め (shimekatame) adalah istilah dalam industri konstruksi yang merujuk pada proses pemadatan tanah atau material lainnya untuk meningkatkan kekuatan dan stabilitasnya. Proses ini penting dalam persiapan fondasi bangunan, jalan, dan struktur lainnya untuk memastikan bahwa tanah atau material yang digunakan memiliki kekuatan yang cukup untuk menopang beban.

締 (shime): Berarti "mengencangkan" atau "memadatkan". 固め (katame): Bentuk kata kerja dari 固める (katameru), yang berarti "memperkuat" atau "memadatkan". Kombinasi ini secara harfiah berarti "memadatkan dan memperkuat", yang dalam konteks konstruksi mengacu pada proses pemadatan untuk memastikan stabilitas dan kekuatan material.

Penggunaan 締固め dalam industri konstruksi sangat penting untuk memastikan bahwa setiap struktur yang dibangun memiliki fondasi yang kuat dan stabil. Proses ini membantu mencegah penurunan atau pergerakan tanah yang dapat menyebabkan kerusakan struktural di masa depan.

5. スラブ

スラブ (surabu) adalah kata serapan dari bahasa Inggris "slab," yang dalam industri konstruksi merujuk pada lembaran beton besar dan rata yang digunakan sebagai lantai atau atap dalam bangunan. Slab beton ini merupakan elemen struktural penting yang mendistribusikan beban ke kolom atau fondasi di bawahnya.

スラブ berasal dari kata bahasa Inggris "slab," yang berarti lempengan besar atau papan yang tebal. Penggunaan istilah ini dalam bahasa Jepang mencerminkan adopsi teknologi dan terminologi konstruksi Barat ke dalam praktik konstruksi modern di Jepang.

Penggunaan スラブ dalam industri konstruksi di Jepang sangat penting untuk menciptakan struktur bangunan yang kuat dan stabil. Slab beton tidak hanya memberikan dukungan struktural tetapi juga memungkinkan desain yang fleksibel dan efisien untuk berbagai jenis bangunan, mulai dari gedung perkantoran hingga apartemen bertingkat tinggi.

6. 仮囲い

仮囲い (karigakoi) merujuk pada pagar sementara yang dipasang di sekitar lokasi konstruksi untuk menjaga keselamatan dan keamanan selama proses pembangunan. Pagar ini berfungsi untuk melindungi pejalan kaki dari bahaya, mencegah masuknya orang yang tidak berwenang, dan mengurangi dampak kebisingan serta debu dari area konstruksi.

仮 (kari): Berarti "sementara" atau "provisional", menunjukkan bahwa struktur ini bersifat sementara dan akan dihapus setelah pekerjaan konstruksi selesai. 囲い (kakoi): Berarti "pagar" atau "penghalang", berasal dari kata kerja 囲う (kakou) yang berarti "mengelilingi" atau "memagari". Kombinasi ini secara harfiah berarti "pagar sementara", yang dalam konteks konstruksi digunakan untuk menggambarkan penghalang yang dipasang sementara waktu selama periode konstruksi.

Dalam budaya konstruksi Jepang, menjaga keselamatan dan ketertiban selama pembangunan adalah prioritas utama. 仮囲い merupakan bagian dari langkah-langkah keselamatan yang diterapkan di lokasi konstruksi untuk memastikan bahwa pekerja dan masyarakat umum terlindungi dari potensi bahaya yang mungkin timbul selama proses pembangunan.

7. 配筋

配筋 (haikin) merujuk pada penempatan dan pengaturan batang baja atau besi tulangan di dalam beton untuk memperkuat struktur. Dalam konteks industri konstruksi, ini adalah proses yang penting untuk memastikan bahwa beton memiliki kekuatan tarik yang cukup dan mampu menahan beban yang diterapkan padanya.

配 (hai): Berarti "mengatur" atau "menempatkan", menunjukkan tindakan menempatkan sesuatu sesuai dengan rencana atau pola tertentu. 筋 (kin): Berarti "otot" atau "tulang", dalam konteks ini merujuk pada batang baja atau besi tulangan yang memberikan kekuatan pada beton. Kombinasi ini secara harfiah berarti "penempatan tulangan", yang dalam konstruksi mengacu pada pengaturan batang baja dalam beton.

Penggunaan 配筋 dalam industri konstruksi di Jepang sangat penting untuk memastikan bahwa struktur bangunan memiliki kekuatan yang memadai untuk menahan beban dan tekanan. Proses ini melibatkan perencanaan yang teliti dan eksekusi yang presisi, sehingga bangunan dapat berdiri kokoh dan aman, terutama di wilayah rawan gempa seperti Jepang.

8. 埋設

埋設 (maisetsu) adalah istilah dalam industri konstruksi yang merujuk pada pemasangan atau penguburan infrastruktur di bawah tanah, seperti pipa, kabel, atau komponen lainnya. Proses ini penting untuk memastikan bahwa elemen-elemen infrastruktur yang vital terlindungi dan tidak mengganggu penggunaan ruang di permukaan.

埋 (mai): Berarti "mengubur" atau "menanam", menunjukkan tindakan menempatkan sesuatu di bawah tanah. 設 (setsu): Berarti "menempatkan" atau "membangun", menunjukkan tindakan pemasangan atau penempatan infrastruktur. Kombinasi ini secara harfiah berarti "penguburan pemasangan", yang dalam konteks konstruksi mengacu pada pemasangan elemen infrastruktur di bawah tanah.

Penggunaan 埋設 dalam industri konstruksi di Jepang sangat penting untuk pengembangan infrastruktur modern yang efisien dan teratur. Proses ini membantu memastikan bahwa elemen-elemen penting seperti pipa air, kabel listrik, dan saluran lainnya terlindungi dan terintegrasi dengan baik dalam sistem perkotaan tanpa mengganggu aktivitas di permukaan tanah.

9. 段取り

段取り (dandori) adalah istilah yang merujuk pada perencanaan dan persiapan yang sistematis sebelum pelaksanaan suatu pekerjaan, khususnya dalam konteks proyek konstruksi. Ini mencakup pengaturan langkah-langkah kerja, alokasi sumber daya, penjadwalan, dan koordinasi di antara tim untuk memastikan kelancaran proses konstruksi.

段 (dan): Berarti "langkah" atau "tahapan", menunjukkan urutan atau rangkaian tindakan. 取り (tori): Bentuk kata kerja dari 取る (toru) yang berarti "mengambil" atau "mengatur", dalam hal ini merujuk pada pengaturan atau pengelolaan langkah-langkah. Kombinasi ini secara harfiah berarti "mengambil langkah", yang mengacu pada proses perencanaan dan pengaturan tahapan pekerjaan.

Dalam budaya kerja Jepang, perencanaan dan persiapan yang cermat sangat dihargai untuk memastikan efisiensi dan kualitas hasil kerja. Penggunaan 段取り dalam industri konstruksi sangat penting untuk memastikan bahwa setiap tahap pekerjaan dilakukan secara efisien dan sesuai dengan rencana. Dengan perencanaan dan persiapan yang matang, risiko kesalahan dapat dikurangi, dan proyek dapat diselesaikan tepat waktu dengan hasil yang memuaskan.

10. RC造

RC造 (RC-zō) adalah singkatan dari Reinforced Concrete (コンクリート) 構造 (こうぞう, kōzō), yang berarti "konstruksi beton bertulang." Ini merujuk pada metode konstruksi yang menggunakan beton bertulang dengan baja untuk membentuk struktur bangunan yang kuat dan tahan lama. RC造 digunakan secara luas dalam pembangunan gedung bertingkat, jembatan, dan berbagai struktur lainnya yang memerlukan kekuatan dan stabilitas tinggi.

RC: Singkatan dari "Reinforced Concrete", istilah teknik yang berasal dari bahasa Inggris. 造 (zō): Berarti "konstruksi" atau "pembangunan", menunjukkan proses pembuatan atau pembentukan struktur. Kombinasi ini mengacu pada metode konstruksi yang menggunakan beton bertulang untuk memastikan kekuatan struktural yang tinggi.

Penggunaan RC造 dalam industri konstruksi di Jepang sangat penting untuk menciptakan bangunan yang aman, kuat, dan tahan lama. Metode ini memungkinkan pembangunan struktur yang lebih tinggi dan lebih stabil, serta memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap gempa, yang merupakan salah satu tantangan utama dalam konstruksi di Jepang.

11. 整頓

整頓 (seiton) adalah istilah yang berarti "penataan" atau "pengaturan yang rapi". Dalam konteks industri konstruksi, 整頓 merujuk pada penataan alat, material, dan tempat kerja dengan cara yang teratur dan efisien. Merapikan berarti meletakkan barang-barang yang dibutuhkan di tempat yang ditentukan. Praktik ini penting untuk menjaga tempat kerja tetap rapi, aman, dan efisien, yang pada akhirnya meningkatkan produktivitas dan mengurangi risiko kecelakaan.

整 (sei): Berarti "mengatur" atau "merapikan", menunjukkan tindakan mengatur sesuatu dengan rapi dan teratur. 頓 (ton): Berarti "dengan cepat" atau "segera", dalam konteks ini berarti penataan yang dilakukan dengan cepat dan tepat. Kombinasi ini secara harfiah berarti "penataan yang rapi dan cepat", yang mencerminkan praktik menjaga tempat kerja dalam kondisi yang optimal.

Dalam budaya Jepang, konsep 整頓 sangat dihargai sebagai bagian dari prinsip 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan keselamatan di tempat kerja. Prinsip 5S diterapkan secara luas di berbagai industri, termasuk konstruksi, untuk memastikan tempat kerja yang teratur dan produktif.

Penggunaan 整頓 dalam industri konstruksi sangat penting untuk menjaga tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif. Dengan menata alat dan material secara teratur, pekerja dapat menemukan apa yang mereka butuhkan dengan cepat, mengurangi waktu yang terbuang, dan meminimalkan risiko kecelakaan. Praktik 整頓 juga mencerminkan komitmen terhadap kualitas dan profesionalisme dalam lingkungan kerja.