「やさしい日本語にほんご」をえらぶと、かんたんな文章ぶんしょうになり、ふりがながつきます。
「ひらがなをつける」をえらぶと、文章ぶんしょうにふりがながつきます。

  • Beranda
  • Pembahasan Kosakata Penting di Industri Konstruksi Jepang - Tahap II Bab 2 Tambahan

Pembahasan Kosakata Penting di Industri Konstruksi Jepang - Tahap II Bab 2 Tambahan

Pada pembahasan kali ini kami akan melanjutkan ke penjelasan tambahan kosakata penting yang ada di buku teks Bab 2. Ada 8 kosakata penting yang sudah kami pilihkan untuk kita pelajari dan pahami bersama untuk kita bisa bekerja di industri konstruksi di Jepang.

1. 通勤

「通勤 (つうきん / tsūkin)」 berarti kegiatan pergi dari rumah atau tempat tinggal menuju tempat kerja untuk melaksanakan tugas pekerjaan. Ini juga mencakup aktivitas perjalanan pulang-pergi secara teratur ke tempat kerja. Dalam konteks industri konstruksi Jepang, 通勤 digunakan untuk merujuk pada perjalanan pekerja dari rumah ke lokasi konstruksi atau kantor, dan sebaliknya. Hal ini termasuk bagian dari rutinitas sehari-hari bagi pekerja konstruksi.

通 (つう / tsū) berarti "melalui", "melewati", atau "berjalan". Ini mengacu pada tindakan bepergian melalui jalur tertentu, seperti perjalanan ke tempat kerja. 勤 (きん / kin) berarti "kerja keras" atau "bertugas". Ini mengacu pada aktivitas pekerjaan yang membutuhkan usaha dan komitmen. 通勤 secara harfiah berarti "perjalanan untuk bekerja" dan digunakan untuk merujuk pada rutinitas perjalanan antara tempat tinggal dan tempat kerja.

Contoh penggunaan kosakata 通勤 dalam kalimat:

  • "通勤ラッシュ" berarti "jam sibuk perjalanan ke kantor".
  • "マイカーで通勤する" berarti "pergi ke kantor dengan mobil pribadi".

Waktu perjalanan ke tempat kerja tidak termasuk dalam jam kerja, sehingga tidak ada gaji yang dibayarkan untuk itu. Ada perusahaan yang memberikan tunjangan biaya transportasi untuk perjalanan ke tempat kerja, namun ada juga yang tidak memberikan tunjangan tersebut. Hal ini berbeda-beda tergantung pada kebijakan perusahaan.

2. 賃金

「賃金 (ちんぎん / chingin)」 artinya "upah". Istilah ini mengacu pada uang yang dibayarkan kepada pekerja sebagai imbalan atas pekerjaan yang mereka lakukan. Ini mencakup gaji pokok, tunjangan, bonus, dan upah lembur. Dalam industri konstruksi di Jepang, upah seorang pekerja Tokutei Ginou dihitung secara bulanan (月給 / gekkyū) sesuai dengan kontrak kerja yang berlaku. Upah juga diatur oleh hukum ketenagakerjaan Jepang, termasuk 最低賃金法 (さいていちんぎんほう / Saitei Chingin Hō) atau "Undang-Undang Upah Minimum", yang memastikan pekerja menerima upah layak berdasarkan wilayah dan jenis pekerjaan.

賃 (ちん / chin) berarti "upah" atau "sewa". Kanji ini melambangkan pembayaran yang diberikan untuk layanan atau pekerjaan yang dilakukan. 金 (きん / kin) berarti "uang" atau "emas". Secara keseluruhan, 賃金 berarti "upah uang", yang merujuk pada pembayaran finansial kepada pekerja sebagai imbalan atas jasa mereka.

3. 通信機器

「通信機器 (つうしんきき / Tsūshin Kiki)」artinya "peralatan komunikasi". Peralatan komunikasi ini digunakan untuk memastikan koordinasi yang efisien antara pekerja di lokasi proyek, supervisor, manajer proyek, dan pihak-pihak terkait lainnya. Dalam industri konstruksi di Jepang, pekerjaan terkait 通信機器 termasuk ke dalam pekerjaan konstruksi telekomunikasi listrik (電気通信工事 (Denki Tsūshin Kōji))

通信 (つうしん / Tsūshin) mengacu pada tindakan seseorang menyampaikan pikiran, pengetahuan, atau informasi kepada orang lain. Ini bisa dilakukan melalui surat, telegram, telepon, dan media lainnya. 機器 (きき / Kiki) mengacu pada perangkat atau alat yang berfungsi secara mekanis atau elektronik. Dengan menggunakan alat atau media tertentu, manusia dapat melampaui batasan jarak dalam berbagi informasi, keinginan, dan emosi. Di zaman modern, komunikasi berkembang pesat melalui telepon, radio, televisi, komputer, dan ponsel. Kehidupan sosial saat ini hampir tidak dapat dipisahkan dari penggunaan komunikasi.

通信機器 (Tsūshin Kiki) adalah perangkat penting dalam industri konstruksi Jepang untuk memastikan komunikasi yang efisien, meningkatkan keselamatan, dan mengoptimalkan waktu pengerjaan proyek. Pekerja bertanggung jawab untuk menggunakan peralatan komunikasi sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Pekerja harus memastikan perangkat berfungsi dengan baik sebelum digunakan dan melaporkan kerusakan kepada pengawas.Dengan penggunaan 通信機器 yang tepat, kita dapat menghindari miskomunikasi, mengurangi risiko kecelakaan, dan memastikan kelancaran operasional proyek konstruksi.

4. 交通

「交通 (こうつう / Kōtsū)」 artinya "transportasi" atau "lalu lintas", atau secara umum mengacu pada pergerakan orang atau kendaraan di jalanan, serta pengangkutan dan pemindahan barang dan orang menggunakan sarana transportasi. Ini mencakup semua aktivitas di mana orang dan barang bergerak dari satu tempat ke tempat lain melalui kendaraan umum, kendaraan pribadi, atau media transportasi lainnya. Dalam konteks industri konstruksi Jepang, 交通 mengacu pada pengelolaan lalu lintas di sekitar area konstruksi dan pergerakan orang, material, dan alat berat dari dan ke lokasi proyek. 

Saat melakukan konstruksi, jika diperlukan untuk menggunakan jalan secara eksklusif, izin penggunaan jalan (道路占有許可) harus diperoleh sebelum pekerjaan dimulai. Untuk mendapatkan izin ini, perlu menunjukkan secara konkret bagaimana kelancaran lalu lintas akan dijamin. Hal ini mencakup penyediaan petugas pengatur lalu lintas (交通誘導員 (こうつうゆうどういん) dan jalur aman bagi pejalan kaki.

交 (こう / kō) berarti "persimpangan" atau "pertukaran". Kanji ini menunjukkan pertemuan dua jalur atau pengaturan pertukaran rute. 通 (つう / tsū) berarti "melewati", "melalui", atau "berjalan". Kanji ini melambangkan perjalanan atau pergerakan di sepanjang rute atau jalan. 交通 secara harfiah berarti "pergerakan melalui persimpangan" atau "perjalanan melalui jalur", yang merujuk pada lalu lintas dan pergerakan orang atau barang.

交通 (Kōtsū) adalah elemen kunci dalam proyek konstruksi, mencakup pengelolaan pergerakan lalu lintas di sekitar lokasi proyek, pengalihan rute, dan pengaturan pengiriman material. Dengan menerapkan pengaturan lalu lintas yang efektif, perusahaan konstruksi dapat meningkatkan keselamatan, mengurangi kemacetan, dan menjaga hubungan baik dengan masyarakat sekitar proyek.

5. 産業廃棄物

「産業廃棄物 (さんぎょうはいきぶつ / Sangyō Haikibutsu)」 berarti "limbah industri", secara umum mengacu pada limbah yang dihasilkan dari kegiatan industri, seperti abu, lumpur, limbah minyak, limbah plastik, dan karet bekas, dan lainnya. Dalam industri konstruksi Jepang, 産業廃棄物 mencakup material sisa, puing-puing bangunan, logam bekas, plastik, kayu, beton, dan limbah berbahaya. Limbah ini harus dikelola sesuai dengan 廃棄物処理法 (はいきぶつしょりほう / Haikibutsu Shori Hō) atau Undang-Undang Pengelolaan Limbah, yang mewajibkan perusahaan untuk membuang, mendaur ulang, atau memproses limbah tersebut dengan cara yang aman dan ramah lingkungan. Jika pengelolaan limbah tidak dilakukan dengan benar, perusahaan konstruksi dapat dikenai sanksi hukum dan denda berat.

Sebagai pekerja konstruksi di Jepang, kewajiban terkait 産業廃棄物 bertujuan untuk menjaga kebersihan lingkungan kerja dan mematuhi peraturan pengelolaan limbah. Pekerja wajib memisahkan limbah sesuai jenisnya, seperti limbah yang dapat didaur ulang, limbah berbahaya, dan limbah non-daur ulang. Pekerja juga bertanggung jawab untuk membuang limbah di tempat yang telah ditentukan sesuai instruksi dari pengawas. Dengan menjalankan kewajiban ini, pekerja berkontribusi dalam menciptakan lingkungan kerja yang bersih dan membantu perusahaan mematuhi Undang-Undang Pengelolaan Limbah.

産業廃棄物 (Sangyō Haikibutsu) atau limbah industri adalah salah satu isu utama dalam manajemen proyek konstruksi di Jepang. Pengelolaan limbah yang tepat tidak hanya memastikan kepatuhan terhadap undang-undang, tetapi juga membantu melindungi lingkungan dan meningkatkan efisiensi proyek. Dengan menerapkan sistem マニフェスト制度 (sistem manifest) dan pengelolaan limbah yang baik, perusahaan konstruksi dapat mengurangi risiko hukum, biaya operasional, dan dampak lingkungan.

6. 水質汚濁防止法

「水質汚濁防止法 (すいしつおだくぼうしほう / Suishitsu Odaku Bōshi Hō)」 artinya "Undang-Undang Pencegahan Pencemaran Kualitas Air". Undang-undang ini bertujuan untuk melindungi kualitas air dari pencemaran yang disebabkan oleh aktivitas industri, termasuk konstruksi. Dalam konteks konstruksi, air limbah yang dihasilkan dari proses konstruksi seperti pengerukan tanah, pengecoran beton, dan pencucian peralatan konstruksi dapat mencemari sumber air di sekitar lokasi proyek.

水質汚濁 secara umum mengacu pada pencemaran air yang terjadi di sungai, danau, teluk, dan perairan pantai. Ini terutama disebabkan oleh aktivitas manusia seperti pembuangan limbah rumah tangga dan limbah industri, serta kegiatan budi daya perikanan dan proyek konstruksi di wilayah pesisir. Untuk mengontrol pencemaran air, 水質汚濁防止法 menetapkan standar batas toleransi bagi limbah industri yang dibuang ke lingkungan.

Sebagai pekerja konstruksi di Jepang, kewajiban terkait 水質汚濁防止法 bertujuan untuk melindungi kualitas air di sekitar lokasi proyek. Pekerja wajib memastikan bahwa air limbah dari aktivitas konstruksi, seperti pencucian peralatan dan pembuangan air beton, dikelola melalui kolam sedimentasi atau sistem pengolahan air lainnya sebelum dibuang. Pekerja juga bertanggung jawab untuk memeriksa saluran air dan melaporkan kebocoran atau pencemaran air kepada pengawas. 

Pentingnya mematuhi 水質汚濁防止法 adalah untuk menjaga lingkungan, menghindari pencemaran, dan memastikan keberlanjutan proyek konstruksi. Melalui pengelolaan air limbah yang tepat, perusahaan konstruksi dapat melindungi sumber daya air, mengurangi dampak lingkungan, dan mempertahankan reputasi perusahaan.

7. 安全旗

「安全旗 (あんぜんき / Anzenki)」 artinya "bendera keselamatan". 安全旗 digunakan sebagai simbol komitmen terhadap keselamatan kerja di lokasi konstruksi. Bendera ini biasanya dipasang di pintu masuk lokasi proyek, di tiang-tiang utama, atau di area yang dapat dilihat dengan jelas oleh semua pekerja. Tujuan dari pemasangan 安全旗 adalah untuk mengingatkan pekerja agar memprioritaskan keselamatan selama bekerja.

Bendera keselamatan ini sering kali berwarna putih dengan salib hijau di tengahnya, yang disebut 緑十字 (みどりじゅうじ / midori jūji). Ini adalah simbol keselamatan dan kesehatan. Di lokasi kerja, keselamatan selalu menjadi prioritas utama, sehingga tanda ini sering digunakan bersama dengan tulisan "安全第一 (Keselamatan adalah yang utama)".

安全旗 memiliki fungsi utama untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, memotivasi pekerja untuk mencapai "nol kecelakaan" (ゼロ災 / zero-sai), dan memperkuat budaya keselamatan di lokasi konstruksi. Pemasangan bendera keselamatan adalah bagian dari prosedur standar di banyak proyek konstruksi di Jepang.

Sebagai pekerja konstruksi di Jepang, kewajiban terkait 安全旗 adalah memahami maknanya sebagai simbol komitmen terhadap keselamatan kerja. Pekerja wajib memperhatikan 安全旗 yang dipasang di lokasi proyek dan menjadikannya pengingat untuk mematuhi prosedur keselamatan, menggunakan peralatan pelindung diri, serta mengikuti instruksi pengawas.

Selain itu, pekerja harus ikut serta dalam 朝礼 (apel pagi) dan berpartisipasi dalam seruan keselamatan 「ゼロ災で行こう!(Ayo kita bekerja tanpa kecelakaan!)」. Dengan menjalankan kewajiban ini, pekerja berperan aktif dalam menciptakan ゼロ災 (nol kecelakaan) dan memastikan lingkungan kerja yang aman bagi diri mereka sendiri dan rekan kerja.

8. 衛生

「衛生 (えいせい / Eisei)」 berarti "kesehatan", "kebersihan", dan "sanitasi", atau secara umum mengacu pada upaya menjaga dan meningkatkan kesehatan, serta mencegah dan mengobati penyakit. Ini mencakup kegiatan menjaga kebersihan diri, lingkungan, dan fasilitas publik. Dalam industri konstruksi Jepang, 衛生 mengacu pada pengelolaan kesehatan dan kebersihan di lokasi konstruksi, termasuk kebersihan pribadi pekerja, kebersihan fasilitas kerja, dan pengelolaan limbah. Tujuan dari penerapan 衛生 di proyek konstruksi adalah untuk melindungi kesehatan para pekerja, mencegah penyebaran penyakit, dan menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman.

Untuk memastikan standar 衛生 yang baik, perusahaan konstruksi sering kali menyediakan fasilitas sebagai contoh antara lain:

  • トイレ (toire) - toilet bersih di lokasi proyek.
  • 手洗い場 (てあらいば / tearai-ba) - fasilitas cuci tangan untuk pekerja.
  • 換気システム (かんきシステム / kanki shisutemu) - sistem ventilasi di ruang tertutup atau di ruang bawah tanah untuk menghindari paparan gas berbahaya.

衛 (えい / ei) berarti "perlindungan" atau "pertahanan". Menggambarkan perlindungan dari ancaman luar atau bahaya, yang dalam konteks ini merujuk pada perlindungan terhadap kesehatan dan kebersihan. 生 (せい / sei) berarti "hidup", "kehidupan", atau "kelahiran". Menunjukkan aspek kehidupan dan vitalitas yang perlu dilindungi dan dipertahankan. 衛生 secara harfiah berarti "perlindungan terhadap kehidupan", yang dalam konteks industri konstruksi merujuk pada kebersihan, kesehatan, dan keselamatan para pekerja.