「やさしい日本語」を選ぶと、かんたんな文章になり、ふりがながつきます。
「ひらがなをつける」を選ぶと、文章にふりがながつきます。
「やさしい日本語」を選ぶと、かんたんな文章になり、ふりがながつきます。
「ひらがなをつける」を選ぶと、文章にふりがながつきます。
- Beranda
- Pembahasan Kosakata Penting di Industri Konstruksi Jepang - Tahap II Bab 4
Pembahasan Kosakata Penting di Industri Konstruksi Jepang - Tahap II Bab 4
Pada pembahasan kali ini kami akan melanjutkan ke penjelasan kosakata penting yang ada di buku teks Bab 4. Ada 8 kosakata penting yang sudah kami pilihkan untuk kita pelajari dan pahami bersama untuk kita bisa bekerja di industri konstruksi di Jepang.
1. 礼儀
礼儀 (れいぎ / Reigi) artinya tata krama, istilah ini merujuk pada etika, sopan santun, atau tata krama dalam berinteraksi, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun di lingkungan profesional. Dalam industri konstruksi di Jepang, 礼儀 memiliki peran penting dalam menciptakan suasana kerja yang harmonis, menjaga hubungan profesional yang baik, dan memastikan komunikasi yang efektif di antara para pekerja, manajer proyek, serta klien.
礼 (Rei) artinya "sopan santun" atau "penghormatan". 儀 (Gi) artinya "aturan formal". Bila digabungkan maka, 礼儀 (Reigi) berarti "etika dan tata krama", yaitu seperangkat aturan dan perilaku sopan yang diharapkan dalam interaksi sosial, termasuk dalam lingkungan kerja konstruksi. 礼儀 adalah dasar dari hubungan sosial yang harmonis, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun di lingkungan kerja.
Di lingkungan konstruksi, 礼儀 mencakup:
- Salam dan penghormatan → memberikan salam saat bertemu rekan kerja, atasan, atau klien adalah bentuk dasar dari sopan santun.
- Penggunaan bahasa yang sopan → menggunakan bahasa hormat sesuai dengan hierarki di tempat kerja.
- Sikap profesional di lapangan → menghargai waktu, menjaga disiplin, dan menunjukkan rasa hormat terhadap rekan kerja dan lingkungan proyek.
- Etika keselamatan → menghormati prosedur keselamatan kerja sebagai bagian dari tata krama profesional.
2. 手戻り
手戻り (てもどり / Temodori) artinya pekerjaan ulang, yaitu proses mengulangi kembali tahapan pekerjaan yang telah selesai. Hal ini bisa terjadi ketika urutan pekerjaan tidak dilakukan dengan benar, sehingga proses yang telah selesai harus dibatalkan dan dikerjakan ulang dari awal. 手戻り adalah kondisi yang sangat dihindari karena dapat menyebabkan peningkatan biaya, penundaan proyek, dan penurunan efisiensi kerja.
手 (Te) artinya "tangan". 戻り (Modori) artinya "kembali" atau "ulang". Bila digabungkan maka 手戻り (Temodori) berarti "pekerjaan ulang" atau "mengulang pekerjaan", yaitu kondisi di mana pekerjaan yang telah dilakukan harus diulang atau diperbaiki karena kesalahan atau ketidaksesuaian.
Penyebab umum 手戻り di proyek konstruksi misalnya antara lain:
- Kesalahan desain → gambar kerja atau rencana teknis yang tidak akurat.
- Kualitas pekerjaan buruk → pekerjaan konstruksi yang tidak sesuai dengan standar kualitas.
- Kurangnya koordinasi → komunikasi yang buruk antar tim kerja.
- Kesalahan material → penggunaan bahan yang salah atau tidak sesuai spesifikasi.
- Kesalahan dalam prosedur keselamatan → mengabaikan prosedur keselamatan yang menyebabkan pekerjaan harus diulang.
手戻り tidak hanya memengaruhi anggaran dan jadwal proyek tetapi juga dapat merusak reputasi perusahaan konstruksi, terutama jika terjadi secara berulang. Oleh karena itu, pencegahan 手戻り melalui perencanaan yang baik, pengawasan kualitas, pelatihan tenaga kerja, dan koordinasi tim yang efektif sangat penting untuk menjaga efisiensi dan keberhasilan proyek konstruksi.
3. 清掃
清掃 (せいそう / Seisō) artinya kebersihan, yaitu membersihkan dengan cara menyapu, mengelap, atau metode lainnya untuk menghilangkan kotoran seperti sampah atau noda. Ini adalah bagian dari metode manajemen tempat kerja yang dikenal sebagai 5S. Metode ini berasal dari Jepang dan diterapkan secara luas di berbagai industri, termasuk konstruksi, untuk menghilangkan sampah, debu, dan kotoran lainnya.
清 (Sei) artinya "bersih" atau "jernih". 掃 (Sō) artinya "menyapu" atau "membersihkan". Bila digabungkan maka 清掃 (Seisō) berarti "membersihkan" dalam arti menjaga kebersihan lingkungan kerja. Setelah pekerjaan konstruksi selesai di hari tersebut, lakukan pembersihan agar pekerjaan keesokan harinya dapat dilakukan dengan nyaman.
Di industri konstruksi, dengan penerapan 清掃 yang konsisten, prinsip ini dapat meningkatkan produktivitas, dan menciptakan lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan higienis.
4. 建込み
建込み (たてこみ / Tatekomi) artinya pekerjaan untuk mendirikan bekisting (cetakan beton) sesuai dengan garis penandaan. Bekisting ini berfungsi sebagai cetakan sementara untuk menuangkan beton agar membentuk struktur yang diinginkan.
建 (Tate) artinya "membangun" atau "mendirikan". 込み (Komi) artinya "memasukkan" atau "merakit". Bila digabungkan maka 建込み (Tatekomi) berarti "pemasangan struktur" atau "pendirian struktur".
Bekisting yang dipasang dengan benar menentukan hasil akhir struktur beton, baik dari segi kekuatan maupun bentuknya. Oleh karena itu, proses 建込み merupakan tahap yang sangat penting dalam konstruksi beton. Proses 建込み membutuhkan perencanaan yang cermat, termasuk pengukuran yang presisi, pemilihan material yang tepat, serta koordinasi antar tim konstruksi untuk memastikan hasil yang kokoh dan aman.
5. 報告
報告 (ほうこく / Hōkoku) artinya pelaporan, yaitu tindakan untuk menyampaikan perkembangan atau hasil pekerjaan kepada senior atau kepala pekerjaan. 報告 yaitu proses menyampaikan informasi, perkembangan, atau masalah di lapangan secara sistematis dan tepat waktu. Di industri konstruksi, pelaporan yang efektif sangat penting untuk:
- Memastikan keselamatan kerja
- Mengelola progres proyek
- Melaporkan masalah teknis
- Evaluasi kualitas konstruksi
報 (Hō) artinya "laporan" atau "informasi yang disampaikan". 告 (Koku) artinya "pemberitahuan" atau "pengumuman". Bila digabungkan maka 報告 (Hōkoku) berarti "pelaporan", yaitu tindakan memberikan informasi atau perkembangan situasi kepada atasan atau pihak yang relevan dalam proyek konstruksi.
報告, sebagai bagian dari konsep Hōrensō (Hōkoku, Renraku, Sōdan), menekankan pentingnya pelaporan yang tepat waktu, jelas, dan akurat untuk memastikan kelancaran proyek, meningkatkan keselamatan kerja, dan mendukung pengambilan keputusan yang efektif. Dengan menerapkan praktik pelaporan yang baik, tim konstruksi dapat menghindari risiko, mengurangi kesalahan, dan meningkatkan produktivitas secara keseluruhan.
6. 袖まくり
袖まくり (そでまくり / Sodemakuri) artinya menggulung lengan baju. 袖 (Sode) artinya "lengan baju". まくり (Makuri) artinya "menggulung" atau "melipat ke atas". Bila digabungkan maka 袖まくり (Sodemakuri) berarti "menggulung lengan baju", yaitu tindakan melipat lengan baju ke atas. Untuk mencegah cedera atau kecelakaan kerja, pastikan lengan baju dikenakan hingga pergelangan tangan.
袖まくり tidak diperbolehkan karena alasan keselamatan dalam konstruksi antara lain:
- Mencegah goresan atau luka saat bekerja dengan benda tajam atau alat berat.
- Melindungi dari bahan kimia atau percikan panas yang bisa menyebabkan iritasi atau luka bakar.
- Menghindari risiko tersangkut pada mesin bergerak, karena lengan baju yang digulung bisa membuat pakaian lebih mudah tersangkut.
Hal ini menekankan bahwa dalam lingkungan kerja yang berisiko tinggi, lengan baju harus dikenakan sepenuhnya hingga pergelangan tangan untuk mencegah cedera dan meningkatkan keselamatan kerja. Hal ini merupakan bagian dari standar keselamatan dalam konstruksi dan industri lainnya.
7. 床付け
床付け (とこづけ / Tokozuke) artinya persiapan permukaan dasar untuk fondasi. 床付け dalam pekerjaan 地業 (Jigyō - pekerjaan tanah/fondasi) adalah proses menggali tanah hingga kedalaman yang telah direncanakan dan meratakannya dalam konstruksi bangunan.
床 (とこ / Toko) artinya "dasar", "lantai", atau "permukaan bawah". 付け (づけ / Zuke) artinya "melekatkan", "mengatur," atau "menyelesaikan". Bila digabungkan maka 床付け berarti "pengaturan dasar tanah", yaitu proses mengolah, meratakan, dan memadatkan tanah di dasar galian fondasi.
Pekerjaan 床付け yang dilakukan dengan benar tidak hanya meningkatkan stabilitas struktur tetapi juga mengurangi risiko kerusakan di masa depan, memastikan umur bangunan yang lebih panjang dan biaya pemeliharaan yang lebih rendah.
8. パンク
パンク (ぱんく / Panku) artinya kegagalan formwork dalam pekerjaan konstruksi. Ini merupakan kondisi di mana bekisting rusak selama proses pengecoran beton atau saat beton mengeras, sehingga beton mengalir keluar. Kegagalan ini biasanya terjadi ketika penopang struktural tidak memadai.
Beberapa penyebab umum パンク dalam pekerjaan bekisting:
-
Konstruksi bekisting yang tidak memadai
- Bekisting tidak cukup kuat untuk menahan tekanan beton basah selama proses pengecoran.
-
Pengecoran beton yang terlalu cepat
- Beton dicor terlalu cepat, meningkatkan tekanan hidrostatik yang melebihi kapasitas bekisting.
-
Pemasangan penopang yang tidak stabil
- Penyangga atau bracing yang tidak dipasang dengan benar sehingga bekisting mudah bergeser.
-
Kualitas material yang buruk
- Penggunaan kayu atau logam bekas yang sudah rapuh atau rusak.
-
Kesalahan dalam pengencangan
- Baut pengencang atau tie rod tidak dikencangkan dengan benar, menyebabkan kebocoran atau deformasi.
Dampak パンク bisa berupa kerugian material, penundaan proyek, risiko kecelakaan kerja, dan penurunan kualitas struktur. Untuk mencegahnya, diperlukan perencanaan yang baik, pengawasan ketat, serta pelatihan yang memadai bagi pekerja konstruksi. Keselamatan, efisiensi, dan kualitas harus menjadi prioritas utama dalam pekerjaan formwork.