「やさしい日本語にほんご」をえらぶと、かんたんな文章ぶんしょうになり、ふりがながつきます。
「ひらがなをつける」をえらぶと、文章ぶんしょうにふりがながつきます。

  • Beranda
  • Pembahasan Kosakata Penting di Industri Konstruksi Jepang - Tahap II Bab 6 Tambahan

Pembahasan Kosakata Penting di Industri Konstruksi Jepang - Tahap II Bab 6 Tambahan

Pada pembahasan kali ini kami akan melanjutkan ke penjelasan kosakata penting yang ada di buku teks Bab 6. Ada 8 kosakata penting yang sudah kami pilihkan untuk kita pelajari dan pahami bersama untuk kita bisa bekerja di industri konstruksi di Jepang.

1. 傾斜板

傾斜板(けいしゃばん, keishaban)dalam industri konstruksi Jepang berarti papan miring. Ini adalah elemen struktural atau alat bantu berbentuk datar yang dipasang dengan kemiringan tertentu, tidak horizontal maupun vertikal. 傾斜板 sering digunakan dalam berbagai aplikasi konstruksi seperti ramp, saluran air, dan struktur lainnya yang memerlukan kemiringan tertentu. 

傾斜(けいしゃ, keisha)artinya kemiringan, sedangkan 板(いた, ita)artinya pelat atau papan. Bila digabungkan maka 傾斜板 artinya pelat yang dipasang miring atau papan miring. Pada pekerjaan tanah dengan menggunakan mesin atau alat berat konstruksi, 傾斜板 biasanya digunakan untuk menaikkan dan menurunkan alat berat dari kendaraan pengangkut. 傾斜板 harus dipasang secara stabil ke landasan. 

Sebagai pekerja konstruksi pastikan untuk selalu periksa sudut kemiringan 傾斜板 sebelum menggunakannya. Kemiringan yang terlalu curam dapat berbahaya, terutama saat membawa beban. Pastikan 傾斜板 dilengkapi dengan material anti-selip (滑り止め, suberidome) untuk mencegah terpeleset, terutama saat kondisi basah.

2. 精度

精度(せいど, seido)artinya tingkat ketepatan atau presisi suatu pengukuran maupun akurasi dan kecermatan alat. Istilah ini mencakup kualitas keseluruhan dari metode pengukuran. Ini sangat penting dalam budaya konstruksi Jepang yang terkenal dengan standar kualitas tinggi dan perhatian terhadap detail. Di Jepang, 精度 yang tinggi sering menjadi standar yang tidak dapat ditawar dalam proyek konstruksi.

Contoh penerapannya di lapangan misalnya ketika memasang komponen struktur baja, 精度 dari pengukuran sangat penting agar semua lubang baut sejajar dan pas. Kemudian pada pekerjaan survei pengukuran, 精度 dari pengukuran menentukan keakuratan peta kerja. Di Jepang, kesalahan pengukuran dapat berdampak serius pada keselamatan struktur dan dapat menyebabkan pengerjaan ulang yang mahal. 

3. 設計図

設計図(せっけいず, sekkeizu)yaitu gambar rancangan (desain) yang memuat bentuk, struktur, dan dimensi bangunan atau mesin sesuai kaidah tertentu, yaitu gambar yang terlebih dahulu menggambarkan semua hal yang diperlukan untuk membangun atau membuat suatu objek dalam bidang mesin, arsitektur, maupun teknik sipil.

Dalam konteks konstruksi Jepang, 設計図 adalah dokumen visual penting yang memuat informasi teknis tentang bagaimana suatu bangunan, struktur, atau infrastruktur harus dibangun, misalnya informasi tentang ukuran bangunan, spesifikasi, elemen struktur (seperti kolom dan balok), klasifikasi ruang serta detail finishing. 設計図 disusun oleh arsitek atau insinyur, dan menjadi acuan utama di lapangan bagi para pelaksana (tukang, mandor, pengawas, dan insinyur pelaksana). 設計図 juga mencerminkan ketentuan hukum dan anggaran, sehingga menjadi dokumen dasar untuk mewujudkan keinginan pemilik proyek (pemberi tugas).

設計図 berbeda dengan gambar pelaksanaan(施工図, sekouzu)karena berfungsi merancang sebuah desain. Para perancang bangunan umumnya berlatar belakang arsitek dan memiliki pengetahuan dasar tentang konstruksi. Namun, aspek kemudahan pelaksanaan belum dipertimbangkan dalam tahap desain. Oleh karena itu, 設計図 biasanya tidak memuat rincian konstruksi, melainkan menampilkan keseluruhan konsep desainnya.

4. 捨石

捨石(すていし, suteishi)artinya secara harafiah yaitu batu buangan, atau batu yang tergeletak di tepi jalan, atau di ladang. 捨石 dalam industri konstruksi Jepang mengacu pada batu pondasi atau batu dasar yang digunakan sebagai lapisan pertama di bawah struktur bangunan atau dalam pekerjaan fondasi. Istilah ini secara harfiah berarti "batu yang dibuang/ditempatkan", yang menggambarkan proses penempatannya sebagai dasar atau lapisan awal.

Meskipun disebut "dibuang" (捨て, sute), ini bukan berarti sembarangan, justru penting untuk stabilisasi dan menjadi dasar pekerjaan struktural berikutnya. 捨石 terutama digunakan dalam pekerjaan sipil, pengerjaan tanggul, dan pembangunan pemecah gelombang. 捨石 dituang dalam jumlah besar ke dalam air atau di bagian fondasi untuk membentuk dasar di dasar perairan atau mengurangi kekuatan arus dan ombak. 

Misalnya, dengan menebar 捨石 di fondasi pemecah gelombang atau tanggul lalu menempatkan struktur seperti caisson di atasnya, stabilitas konstruksi dapat ditingkatkan sekaligus melindungi daratan dan struktur dari erosi serta gelombang. 捨石 juga dipakai sebagai pelindung lereng pada bendungan dan tanggul, berfungsi mencegah erosi dan pelapukan akibat gelombang, angin, dan hujan. Dalam taman-taman Jepang, istilah 捨石 kadang pula dipakai untuk menyebut batu yang sengaja ditempatkan guna menambah keindahan dan nuansa lanskap.

5. 測量

測量(そくりょう, sokuryō)artinya mengukur tinggi, kedalaman, panjang, luas, posisi, arah, dan jarak benda-benda seperti misalnya bangunan dengan menggunakan peralatan. Dalam industri konstruksi Jepang, istilah ini merujuk pada kegiatan mengukur dan memetakan bentuk permukaan bumi, posisi, ketinggian, dan kontur suatu lahan sebelum, selama, atau setelah proses konstruksi.

測量 merupakan proses penting yang dilakukan sebelum memulai proyek konstruksi untuk menentukan batas properti, elevasi, topografi, dan fitur-fitur penting lainnya. Di Jepang, 測量 dilakukan dengan tingkat presisi yang sangat tinggi dan dianggap sebagai dasar fundamental dari setiap proyek konstruksi. Hasil dari 測量 akan menentukan berbagai aspek dalam perencanaan dan desain, termasuk penempatan bangunan, sistem drainase, dan infrastruktur lainnya.

Ada berbagai jenis 測量, dan metode yang dipilih akan berbeda tergantung lokasi 測量 serta tingkat ketelitian yang dibutuhkan. Selain pengetahuan teknis petugas, peralatan survei khusus juga mutlak diperlukan saat melakukan pekerjaan pengukuran. Berikut contoh alat yang digunakan dalam 測量, misalnya teodolit, alidade, rambu ukur, dan lainnya. Teodolit biasanya digunakan dalam pengukuran segitiga (triangulasi) maupun traverse.

測量 sangat penting di lokasi konstruksi. Tanpa 測量 yang tepat dan memadai, kekuatan maupun ketahanan gempa bangunan bisa terpengaruh, sehingga membahayakan pengguna. Karena itu, pekerja di lapangan harus melakukan 測量 dengan tingkat ketelitian tinggi. Pahami tiap metode 測量 beserta alat yang dibutuhkan, lalu manfaatkan secara tepat di lokasi kerja.

6. 浮石

浮石(うきいし, ukiishi)artinya batu atau bebatuan yang bertumpuk dalam keadaan mudah runtuh dan tidak stabil. Dalam konteks dunia konstruksi, 浮石  digunakan untuk menyebut batu-batu di tanah yang tidak terikat kuat dengan permukaan atau struktur di sekitarnya, yang dapat bergerak atau bergeser saat diinjak, digali, atau dibebani. Ini bisa merujuk pada batuan alami yang tidak kuat tertanam di tanah, atau batu-batu dalam struktur konstruksi yang telah menjadi longgar akibat berbagai faktor seperti getaran, erosi, atau teknik pemasangan yang tidak tepat. 浮石 dianggap sebagai bahaya keselamatan yang signifikan di lokasi konstruksi dan area pegunungan Jepang karena dapat menyebabkan longsor atau kecelakaan jika terlepas.

浮 (uki) artinya mengapung, melayang, atau tidak stabil. 石 (ishi) artinya batu. Bila digabungkan maka 浮石 yaitu batu yang tidak stabil (mengambang secara struktur), tidak terikat kuat pada tanah sekitarnya. 浮石 bisa muncul dalam kondisi misalnya saat penggalian tanah berbatu, di mana batu-batu yang tidak menyatu dengan massa tanah bisa menyebabkan longsor lokal. Misalnya juga dalam pekerjaan pondasi atau pemasangan pipa di tanah berbatu, 浮石 harus dibuang atau distabilkan. Lakukan pemeriksaan visual secara rutin untuk mengidentifikasi 浮石 di area kerja, terutama setelah hujan lebat, gempa bumi, atau aktivitas konstruksi yang menghasilkan getaran. 

7. 検知器

検知器(けんちき, kenchiki)artinya detektor yaitu perangkat yang mengubah sifat mekanik, elektromagnetik, termal, akustik, kimiawi suatu fenomena alam atau benda buatan menjadi sinyal pada media lain yang lebih mudah diproses oleh manusia atau mesin. Detektor seting disebut juga sensor. Dalam industri konstruksi Jepang, 検知器 digunakan untuk meningkatkan keselamatan kerja, mencegah kecelakaan, dan menjaga kualitas proyek.

検 (ken) artinya memeriksa, menyelidiki, atau mendeteksi. 知 (chi) artinya mengetahui, menyadari, atau memahami. 器 (ki) artinya alat, perangkat, atau wadah. Bila digabungkan maka 検知器 yaitu alat atau instrumen yang digunakan untuk memeriksa dan mendeteksi kondisi tertentu, misalnya mencakup berbagai jenis detektor seperti detektor gas, detektor asap, detektor karbon monoksida, detektor radiasi, dan sensor lainnya yang membantu memastikan keselamatan pekerja dan kelancaran proyek konstruksi. Di Jepang yang sangat memperhatikan keselamatan kerja, 検知器 merupakan komponen penting dalam sistem keselamatan di lokasi konstruksi.

Contoh penggunaannya misalnya detektor kebakaran (火災検知器, kasai kenchiki), yang mendeteksi panas, asap, atau nyala api, lalu secara otomatis memicu alarm ketika kebakaran terdeteksi. Kemudian ada juga detektor gas (ガス検知器, gasu kenchiki), yang mendeteksi keberadaan gas berbahaya (misalnya karbon monoksida) dan mengaktifkan alarm demi menjaga keselamatan. Pahamilah batas deteksi dari setiap 検知器. Beberapa gas atau bahan berbahaya mungkin tidak terdeteksi jika konsentrasinya terlalu rendah atau bahkan terlalu tinggi.

8. 仮設備

仮設備(かりせつび, karisetsubi)artinya peralatan sementara yaitu fasilitas atau perlengkapan yang dipasang secara temporer di lokasi konstruksi untuk memperlancar pekerjaan dan akan dilepas setelah proyek selesai. Contohnya meliputi perancah, pagar pembatas sementara, toilet portabel, ruang istirahat, serta instalasi tenaga dan sanitasi seperti listrik dan air. 仮設備 sangat penting dalam proyek konstruksi Jepang karena mereka tidak hanya mendukung efisiensi kerja tetapi juga memastikan kenyamanan, keselamatan, dan kepatuhan terhadap peraturan ketenagakerjaan yang ketat di Jepang.

仮設備 akan dibongkar setelah proyek selesai, dan meskipun pekerjaan persiapan serta pembersihan bukan bagian langsung dari pembangunan struktur, keduanya merupakan elemen penting yang tidak boleh diabaikan di setiap lokasi. Sebagai contoh, di lokasi konstruksi dengan durasi proyek yang panjang, ketiadaan toilet portabel membuat pekerja harus menghentikan pekerjaan untuk mencari toilet. Akibatnya efisiensi kerja menurun dan waktu serta biaya proyek terbuang sia-sia. 仮設備 seperti perancah dan pagar pembatas juga mutlak diperlukan untuk menjamin keselamatan di lokasi dan menjaga efisiensi pekerjaan.

Berikut ini beberapa contoh 仮設備 dalam bahasa Jepang:

  • 仮設トイレ (kasetsu toire), yaitu toilet portable untuk pekerja.

  • 仮囲い (かりがこい) (karigakoi), yaitu pagar pembatas sementara untuk mengamankan area konstruksi.

  • 仮設足場 (かせつあしば) (kasetsu ashiba), yaitu perancah atau scaffolding sementara untuk pekerjaan di ketinggian.