• Beranda
  • Pembahasan Kosakata Penting di Industri Konstruksi Jepang - Tahap III Bab 1 Tambahan

Pembahasan Kosakata Penting di Industri Konstruksi Jepang - Tahap III Bab 1 Tambahan

Pada pembahasan kali ini kami akan melanjutkan ke penjelasan kosakata penting yang ada di buku teks Bab 1. Ada 8 kosakata penting yang sudah kami pilihkan untuk kita pelajari dan pahami bersama untuk kita bisa bekerja di industri konstruksi di Jepang.

1. 頭上

頭上(ずじょう, zujō)artinya di atas kepala, dan merujuk pada bahaya potensial yang dapat datang dari atas, seperti jatuhnya alat, material, atau bagian bangunan. Dalam dunia konstruksi yang sangat mengutamakan keselamatan, 頭上 adalah salah satu kata kunci yang sering muncul dalam peringatan dan arahan di lapangan. 

頭(ず, zu / atama)artinya kepala, yaitu bagian tubuh manusia paling vital. 上(じょう, jou / ue)artinya atas, menunjukkan arah ke atas atau sesuatu yang berada lebih tinggi. Maka, 頭上 berarti "di atas kepala" atau area yang berada di atas posisi seseorang berdiri. 頭上 adalah arah yang sering tidak diperhatikan karena tidak langsung terlihat oleh mata. Namun justru karena itulah, area ini menjadi salah satu sumber bahaya tersembunyi di proyek konstruksi. Kewaspadaan terhadap apa pun yang berada di atas kepala kita dapat menjadi penyelamat nyawa.

Dalam industri konstruksi, ada istilah "頭上注意" (zujō chūi) yang artinya "harap perhatikan apa yang ada di atas kepala Anda" di lokasi kerja. Secara spesifik, istilah ini digunakan dalam situasi misalnya terdapat rintangan atau benda berbahaya di atas kepala ketika berjalan di bawah perancah atau struktur sementara, bisa saja terdapat balok rendah, atau material yang digantung, sehingga ada risiko kepala terbentur. Dalam kondisi seperti itu akan dipasang tanda "頭上注意". Atau apabila ada bahaya benda jatuh dari atas ketika ada pekerjaan di ketinggian yang sedang berlangsung dan ada kemungkinan alat atau material terjatuh, tanda "頭上注意" juga digunakan untuk memperingatkan pekerja maupun orang yang lewat.

2. 経験

経験(けいけん, keiken)artinya pengalaman, yaitu melihat, mendengar, atau melakukan sesuatu secara langsung, termasuk juga pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari aktivitas tersebut. Istilah 経験 tidak hanya sekadar "pernah bekerja sebelumnya", tetapi merupakan ukuran penting dalam menilai kemampuan, keandalan, dan jenjang karier seorang pekerja. 

Dalam CCUS (Construction Career Up System atau Sistem Kenaikan Karier Konstruksi) yang diterapkan di Jepang, 経験 adalah salah satu dari tiga pilar utama dalam evaluasi pekerja, bersama dengan 知識・技能 (pengetahuan & keterampilan) dan マネジメント能力 (kemampuan manajerial). Misalnya, untuk bisa naik ke Level 2 dalam sistem tersebut, pekerja harus membuktikan pengalaman kerja selama minimal 645 hari (sekitar 3 tahun). Ini menunjukkan bahwa pengalaman bukan hanya dihitung dari jumlah tahun kerja, tetapi dari hari aktual bekerja di lapangan konstruksi.

Pekerja yang berpengalaman di industri konstruksi Jepang sudah memahami standar kerja Jepang yang tinggi, termasuk keselamatan kerja (安全第一, anzen daiichi), etika kerja, sistem pelaporan, dan lainnya. Biasanya pekerja tersebut sering diminta untuk membimbing junior, memberikan saran praktis, dan membantu mencegah kecelakaan dengan membagikan contoh kasus nyata yang pernah mereka alami.

3. 民間企業

民間企業(みんかんきぎょう, minkan kigyō)artinya perusahaan milik swasta (non-pemerintah) yang bergerak dalam berbagai bidang bisnis, termasuk juga pembangunan infrastruktur, pengembangan properti, dan konstruksi gedung komersial atau perumahan, dan lainnya. 民間(みんかん, minkan)artinya rakyat atau sipil, menunjukkan bahwa sesuatu yang bukan milik pemerintah. 企業(きぎょう, kigyou)artinya perusahaan / entitas bisnis. Maka, 民間企業 berarti perusahaan milik swasta (non-pemerintah).

Dalam dunia konstruksi di Jepang, peran 民間企業 sangatlah besar. Proyek-proyek publik yang besar seperti pembangunan jalan raya, jembatan, atau fasilitas publik lainnya biasanya dipesan oleh pemerintah pusat atau daerah, dan semua perusahaan konstruksi yang membangun infrastruktur dan fasilitas tersebut, termasuk general contractor (ゼネコン, zenekon) maupun subkontraktor, adalah 民間企業. Dalam sistem pelaksanaan konstruksi di Jepang, proyek konstruksi biasanya dikelola oleh general contractor sebagai kontraktor utama yang kemudian membagi pekerjaan ke berbagai kontraktor spesialis.

民間企業 bekerja berdasarkan kontrak dengan pihak pemberi kerja yang bisa berasal dari lembaga pemerintah ataupun sesama 民間企業. Selain proyek publik 民間企業 juga memainkan peran besar dalam proyek-proyek sektor swasta, seperti pembangunan gedung perkantoran, apartemen, pusat perbelanjaan, hotel, dan fasilitas komersial lainnya. Dalam proyek-proyek ini, pemilik proyek konstruksinya juga adalah 民間企業, dan seluruh rangkaian dari perencanaan, pengadaan hingga pelaksanaan, selain yang diwajibkan untuk mematuhi Undang Undang Standard Bangunan di Jepang, maka semuanya berada dalam dunia swasta tanpa keterlibatan langsung pemerintah.

4. 専門工事

専門工事(せんもんこうじ, senmon kōji) artinya pekerjaan spesialis, yaitu jenis pekerjaan konstruksi yang dikategorikan berdasarkan bidang keahlian tertentu. 専門工事 merujuk pada suatu proses setelah proses tersebut dilakukan secara khusus. Misalnya pada masa dahulu ketika kepala tukang kayu membangun rumah, itu adalah era tukang yang multiskill di mana kepala tukang memimpin semua tukang. Sedangkan memasuki masa dimana konstruksi dilakukan dengan beton bertulang, pekerjaan dipisah menjadi bidang spesialis, contohnya hanya bekisting saja, hanya perakitan tulangan saja, hanya pengecoran beton saja, dan sebagainya. Hal ini dilakukan demi tujuan efisiensi pekerjaan.

専門(せんもん, senmon)artinya spesialisasi atau khusus. 工事(こうじ, kouji)artinya pekerjaan konstruksi. Maka, 専門工事 berarti jenis pekerjaan konstruksi yang memerlukan keahlian atau sertifikasi khusus. Pada proyek konstruksi bangunan berskala besar, kontraktor umum menangani perencanaan, pengarahan, dan koordinasi keseluruhan, sedangkan perusahaan 専門工事 melaksanakan bagian pekerjaan masing-masing sesuai bidangnya.

Contoh jenis-jenis 専門工事 dalam proyek konstruksi, misalnya sebagai berikut:

・鉄筋工事(てっきんこうじ, tekkin kouji)artinya pekerjaan baja
・型枠工事(かたわくこうじ, katawaku kouji)artinya pekerjaan bekisting
・コンクリート圧送工事(こんくりーとあっそうこうじ, konkurito assou kouji)artinya pekerjaan pemompaan beton

5. 大規模工事

大規模工事(だいきぼこうじ, daikibo kōji)artinya proyek konstruksi berskala besar, yakni proyek yang melibatkan area luas, jumlah pekerja banyak, nilai kontrak besar, serta durasi pelaksanaan yang panjang. Proyek semacam ini memerlukan perencanaan detail, sistem pengawasan ketat, serta partisipasi berbagai jenis kontraktor dan pekerja spesialis. 

大(だい, dai)artinya besar. 規模(きぼ, kibo)artinya skala atau ukuran. 工事(こうじ)artinya pekerjaan konstruksi. Maka, 大規模工事 berarti pekerjaan konstruksi dengan skala besar dan kompleksitas tinggi. 大規模工事 biasanya melibatkan banyak perusahaan. Proyek dipimpin oleh kontraktor utama dan dikerjakan bersama banyak subkontraktor. 大規模工事 memiliki sistem manajemen yang kompleks serta persyaratan keselamatan dan kualitas sangat tinggi, termasuk inspeksi berkala dari pemerintah dan kewajiban mengikuti standar keselamatan nasional.

Ada juga istilah 大規模修繕工事 (daikibo shūzen kōji) artinya pekerjaan renovasi skala besar, yaitu perbaikan besar yang dilakukan secara terencana sesuai rencana jangka panjang pemeliharaan. Biasanya meliputi pemasangan perancah di sekeliling gedung, perbaikan dinding luar, waterproofing atap, pengecatan ulang, dan lainnya.

6. 中堅技能者

中堅技能者(ちゅうけんぎのうしゃ, chūken ginōsha)artinya pekerja terampil tingkat menengah. Dalam sistem pelatihan dan jenjang karier konstruksi di Jepang, pekerja dibagi berdasarkan tingkat pengalaman dan keterampilan teknis. Salah satu jenjang penting yang menjadi pilar penggerak proyek di lapangan adalah 中堅技能者. Pekerja di tingkat ini memiliki peran strategis, mereka bukan pemula, tapi juga belum menjadi ketua tim atau kepala pekerjaan. Mereka mampu mengerjakan tugas secara mandiri di lapangan dan pastinya mampu memenuhi batas minimum kualitas yang ditetapkan. Seorang pekerja yang memiliki keahlian nyata sangat diperhatikan, misalnya meskipun masih usia muda, pekerja yang memiliki kecepatan dan kualitas kerja yang tinggi akan mendapatkan penilaian tinggi, sebaliknya pekerja yang buruk meskipun sudah bertahun-tahun bekerja tidak akan mendapatkan penilaian baik.

中堅(ちゅうけん, chūken)artinya tingkat menengah, menunjukkan posisi antara pemula dan senior. 技能者(ぎのうしゃ, ginōsha)artinya pekerja terampil atau teknisi. Maka, 中堅技能者 berarti pekerja terampil tingkat menengah, yang telah melewati fase dasar dan memiliki pengalaman lapangan yang cukup untuk bekerja mandiri.

中堅技能者 adalah pekerja yang telah menyelesaikan masa pelatihan sebagai pemula dan sudah memiliki pengalaman kerja di lapangan. Ia mampu melaksanakan pekerjaan yang diberikan oleh kepala pekerjaan (職長, shokuchou) secara mandiri, dengan akurat dan sesuai urutan kerja. Selain itu, 中堅技能者 (level 2) yang lebih berpengalaman juga bisa membantu kepala kepala pekerjaan (level 3) dalam memberikan instruksi kerja yang tepat.

7. 保有資格

保有資格(ほゆうしかく, hoyū shikaku)artinya kualifikasi atau sertifikat resmi yang dimiliki oleh seorang pekerja, baik dalam bentuk lisensi teknis, pelatihan keselamatan, atau sertifikasi keahlian khusus. Sertifikasi ini dimiliki oleh pekerja sebagai bukti kompetensi untuk bisa melakukan pekerjaan di proyek konstruksi Jepang. Sertifikat ini dicatat dalam sistem perusahaan dan digunakan untuk mencegah kecelakaan, meningkatkan mutu pekerjaan, dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik.

保有(ほゆう, hoyū)artinya kepemilikan. 資格(しかく, shikaku)artinya kualifikasi atau lisensi. Maka, 保有資格 berarti sertifikasi atau lisensi yang dimiliki secara resmi oleh pekerja sebagai bukti kompetensi atau kewenangan untuk melakukan pekerjaan tertentu.

Beberapa pekerjaan konstruksi harus dilakukan oleh orang yang punya keahlian khusus dan sertifikat resmi, supaya pekerjaan bisa dilakukan secara aman dan benar, contohnya operator crane atau alat berat lainnya, pekerjaan kelistrikan, dan lainnya. Untuk proyek konstruksi berskala besar, harus ada pekerja berkualifikasi resmi yang ditunjuk sebagai penanggung jawab teknis. Maka dari itu, perusahaan perlu mencatat dan mengelola siapa saja pekerjanya yang memiliki sertifikat yang sah.

8. 技能講習

技能講習(ぎのうこうしゅう, ginō kōshū)artinya pelatihan keterampilan teknis, yaitu pelatihan untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan oleh seorang pekerja ketika melakukan pekerjaan berbahaya atau berisiko yang diatur oleh Undang-Undang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Jepang. Untuk melakukan pekerjaan konstruksi tertentu, seorang pekerja diwajibkan menyelesaikan 技能講習 dan memperoleh sertifikat kelulusan. Dengan mengikuti 技能講習 dan mendapatkan sertifikatnya, maka menunjukkan bahwa seseorang pekerja telah memenuhi level minimum, yang menjadi titik awal untuk bisa melakukan pekerjaan konstruksi tersebut.

技能講習 bertujuan agar pekerja memiliki pengetahuan dan keterampilan khusus supaya bisa bekerja dengan aman dan efisien. Dengan menyelesaikan pelatihan ini, maka seorang pekerja diizinkan secara legal untuk melakukan pekerjaan tersebut dan bahkan bisa menjadi pemimpin tim jika sudah cukup berpengalaman. Selain itu, pekerja juga memperoleh pengetahuan dan kemampuan yang dibutuhkan agar bisa melakukan pekerjaan beresiko tinggi dengan aman, mencegah terjadinya kecelakaan kerja, serta menciptakan lingkungan kerja yang aman dan profesional.

Jika seorang pekerja telah mengikuti 技能講習 maka akan mendapatkan 技能講習修了証明書 (Ginō Kōshū Shūryou Shōmeisho), yang artinya sertifikat penyelesaian pelatihan keterampilan teknis. Sertifikat ini membuktikan bahwa seseorang telah menyelesaikan pelatihan keterampilan dan diberikan oleh lembaga pelatihan resmi kepada peserta yang telah menyelesaikan pelatihan. Sertifikat ini diakui sebagai dokumen resmi yang membuktikan kualifikasi, sesuai dengan Undang-Undang Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang berlaku di Jepang.