「やさしい日本語」を選ぶと、かんたんな文章になり、ふりがながつきます。
「ひらがなをつける」を選ぶと、文章にふりがながつきます。
「やさしい日本語」を選ぶと、かんたんな文章になり、ふりがながつきます。
「ひらがなをつける」を選ぶと、文章にふりがながつきます。
- Beranda
- Pembahasan Kosakata Penting di Industri Konstruksi Jepang - Tahap III Bab 4 Tambahan
Pembahasan Kosakata Penting di Industri Konstruksi Jepang - Tahap III Bab 4 Tambahan
![]()
Pada pembahasan kali ini kami akan melanjutkan ke penjelasan kosakata penting yang ada di buku teks Bab 4. Ada 8 kosakata penting yang sudah kami pilihkan untuk kita pelajari dan pahami bersama untuk kita bisa bekerja di industri konstruksi di Jepang.
1. タンピング
タンピング(たんぴんぐ, tampinggu) artinya tamping, yaitu memukul atau menumbuk permukaan bekisting (slab formwork) untuk membuat beton yang telah dituangkan ke dalam pelat (slab) menjadi padat. Ini adalah salah satu proses yang tidak dapat diabaikan dalam pekerjaan pengecoran beton. Pekerjaan ini memadatkan permukaan beton yang sudah dicor dengan cara memukulnya berulang kali menggunakan alat yang disebut tamper.
Ketika beton baru saja dicor, kelebihan air akan naik ke permukaan. Fenomena ini disebut "bleeding". Jika dibiarkan, dapat menyebabkan retakan (cracking) pada beton. Dengan memukul permukaan beton berulang kali menggunakan tamper, celah-celah kecil di dalam beton akan tertutup, dan daya kedap air beton meningkat, sehingga retak dapat diminimalkan. Pekerjaan ini memerlukan ketelitian dan ketekunan.
Idealnya, タンピング tidak dilakukan hanya sekali, melainkan dua kali atau lebih. Dilakukan pertama kali segera setelah beton dicor, dan kedua kalinya sekitar 30 menit hingga 1 jam kemudian, ketika beton mulai mengendap tetapi belum mengeras sepenuhnya. タンピング adalah pekerjaan penting yang meningkatkan kekuatan bangunan beton. Untuk menyelesaikan konstruksi secara aman dan tepat waktu, diperlukan pekerjaan yang teliti dan sesuai dengan dasar-dasar teknik sipil dan arsitektur.

2. 接地・アース
接地・アース(せっち・あーす, secchi aasu) artinya pembumian, yaitu menghubungkan peralatan listrik atau rangkaian listrik dengan tanah secara elektrik. Hal ini dilakukan untuk mencegah kejutan listrik saat terjadi kebocoran arus, serta melindungi peralatan komunikasi dari kerusakan.
Terdapat beberapa jenis 接地・アース dengan tujuan yang berbeda, dan masing-masing memiliki tingkat kepentingan serta kinerja yang berbeda-beda. Misalnya pembumian pelindung dan pembumian fungsional. Selain itu, ada juga pembumian sementara untuk pekerjaan yang digunakan saat pemeriksaan mandiri peralatan listrik tegangan tinggi atau sangat tinggi, serta pembumian pencegah listrik statis dan pembumian perlindungan petir. Dalam rangkaian kontrol dan rangkaian komunikasi, terdapat jenis pembumian seperti signal ground, frame ground, power ground, digital ground, dan analog ground, yang dirancang agar tidak saling mengganggu satu sama lain sebanyak mungkin.
Dalam pekerjaan instalasi listrik pada umumnya, karena tahanan 接地・アース yang diperoleh berbeda tergantung pada jenis tanah di lokasi pelaksanaan, maka jika diperlukan, batang tembaga atau pelat tembaga ditanam di dalam tanah dan kabel earth dihubungkan. Pada tanah seperti batuan dasar di mana tahanan pembumian tidak dapat diperoleh dengan baik, dilakukan pengeboran. Secara umum, pengukuran tahanan dilakukan dengan menggunakan alat ukur tahanan pembumian.

3. 短絡
短絡(たんらく, tanraku) artinya korsleting, yaitu menghubungkan dua titik dalam rangkaian listrik dengan penghantar yang memiliki hambatan kecil. Hal ini juga disebut "short". Dalam keadaan 短絡, rangkaian dapat menjadi terlalu panas dan korsleting juga dapat menjadi penyebab terjadinya kebakaran.
Ketika terjadi 短絡, karena rangkaian beroperasi secara salah atau arus besar yang melebihi nilai rancangan mengalir dalam rangkaian, semikonduktor, resistor, kapasitor, dan sebagainya dapat mengalami pemanasan abnormal dan terbakar. Disertai bahaya seperti luka bakar karena suhu tinggi, timbulnya gas beracun akibat asap, dan pecahnya komponen.
Dalam kasus peralatan informasi, kehilangan data dapat terjadi akibat operasi yang salah. Jika terjadi kerusakan komponen karena korsleting, sulit untuk menentukan bagian tersebut, dan sering kali memakan waktu dalam perbaikan.
Sebagai penyebab kecelakaan 短絡, dapat disebutkan tiga hal: kerusakan alami pada kabel atau komponen, kontak antar kabel akibat masuknya burung atau hewan, serta kerusakan peralatan atau kesalahan pelaksanaan. Peralatan listrik, tergantung pada lingkungan penggunaan, kondisi penggunaan, dan keadaan pemeliharaan, akan mengalami penuaan seiring waktu jika digunakan dalam jangka panjang. Jika komponen-komponen tersebut dibiarkan dalam keadaan rusak karena penuaan, fungsi dan sifatnya akan menurun, dan dapat menyebabkan kerusakan isolasi atau berhentinya fungsi peralatan, yang pada akhirnya bisa menyebabkan kecelakaan korsleting. Untuk mencegah hal tersebut, pemeriksaan berkala diperlukan.
Dalam kecelakaan 短絡, ada juga kasus yang disebabkan oleh kesalahan manusia, seperti kerusakan peralatan atau kesalahan dalam pelaksanaan pekerjaan. Kabel listrik memiliki arus maksimum yang diizinkan, dan jika suhu melebihi batas tersebut, dapat terjadi kebakaran. Pada dasarnya, ketika arus besar mengalir, pemutus arus (breaker) akan bekerja dan memutuskan rangkaian. Namun, jika karena kesalahan instalasi atau kerusakan peralatan pemutus arus tidak berfungsi, arus akan terus mengalir, dan hal itu dapat menjadi penyebab terjadinya kecelakaan.

4. 整理
整理(せいり, seiri) adalah memisahkan antara barang yang diperlukan dan yang tidak diperlukan, membuang barang yang tidak diperlukan, serta menyimpan dengan rapi barang yang akan digunakan nanti. Agar proses 整理 berjalan, harus jelas siapa yang menentukan barang tersebut "tidak diperlukan", siapa yang melaksanakan pembuangannya, dan bagaimana cara pengelolaannya. Karena penilaian tentang apa yang "tidak diperlukan" bisa berbeda-beda tergantung orangnya, maka standar penilaian harus ditentukan dan disosialisasikan dengan jelas.
Dengan menyingkirkan hal-hal yang tidak diperlukan, pencarian barang yang diperlukan menjadi lebih efisien. Selain itu, dengan menghilangkan pemborosan, diharapkan dapat tercapai peningkatan produktivitas serta pengurangan biaya.
Cara melakukan 整理 dimulai dari pertama menentukan standar pembuangan barang yang tidak diperlukan, serta siapa yang bertanggung jawab untuk menentukan apakah barang tersebut perlu atau tidak, dan umumkan dengan jelas. Kemudian menentukan zona (area) 5S yang akan menjadi target, lakukan pembersihan besar-besaran oleh semua karyawan di area tersebut, dan buang barang-barang yang tidak diperlukan. Selain itu, buat daftar barang yang diragukan perlu atau tidaknya, lalu beri label "untuk dibuang" di tempatnya. Untuk barang yang tidak bisa dipastikan perlu atau tidak, biarkan petugas keselamatan dan kebersihan yang menentukannya, dan buang barang yang tidak diperlukan.

5. しつけ
躾(しつけ, shitsuke) adalah menetapkan aturan serta memberikan pendidikan dan bimbingan agar kegiatan Seiri (整理), Seiton (整頓), Seisō (清掃), dan Seiketsu (清潔) dapat dilaksanakan dengan benar dan konsisten. Sangat penting bagi semua anggota untuk mematuhi aturan yang telah ditetapkan.
Kata しつけ berasal dari cara pendidikan dalam masyarakat samurai di masa lalu. Bukan hanya mengajarkan teori dengan kata-kata, tetapi metode untuk melatih diri melalui tubuh sendiri sampai benar-benar terbiasa. Dalam prosesnya, pembimbing memberikan bentuk perilaku yang diinginkan, lalu murid mengulanginya berulang kali sampai bentuk tersebut tertanam dalam tubuh dan bisa diekspresikan secara alami dari dalam diri. Dengan cara itu, seseorang membiasakan diri pada pola perilaku tertentu.
Dalam konsep 5S, しつけ diartikan sebagai "membiasakan diri untuk selalu mematuhi hal-hal yang telah ditetapkan dengan benar". Jika di dalam suatu perusahaan tidak ada aturan yang jelas, maka istilah しつけ tidak memiliki makna, karena tidak ada hal yang bisa ditaati atau dibiasakan. Dengan demikian,しつけ bukan hanya satu unsur dari 5S, tetapi juga merupakan elemen penting bagi perkembangan perusahaan.

6. うがい
うがい(ugai) artinya berkumur, yaitu membilas mulut dan tenggorokan dengan air atau cairan lainnya. Dalam proyek konstruksi Jepang, keselamatan dan kesehatan pekerja adalah aspek yang sangat diperhatikan, termasuk pencegahan infeksi penyakit menular maupun pemeliharaan kondisi kesehatan umum di lokasi kerja.
Di lokasi konstruksi harus dilaksanakan kegiatan mencuci tangan dan うがい sebagai bagian dari tindakan pencegahan penyebaran infeksi. Projek konstruksi sering melibatkan banyak orang dari berbagai tim dan subkontraktor, serta lokasi terbuka maupun tertutup (kantor lapangan, ruang ganti, ruang makan). Kebiasaan うがい membantu mengurangi risiko infeksi yang bisa berdampak pada pekerjaan, misalnya saat pergantian shift atau sebelum masuk ke area kerja.
Sebagai pekerja konstruksi di Jepang, penting bagi kita untuk memahami instruksi うがい dalam orientasi awal lokasi kerja, dan mengikuti rutin tersebut sebagai bagian dari prosedur keselamatan dan kesehatan. Perusahaan biasanya menyediakan arahan dalam bahasa sederhana atau visual agar pekerja asing bisa memahami cara melakukan うがい dengan benar. Pelaksanaan うがい bersama dengan mencuci tangan menunjukkan bahwa budaya keselamatan dan kebersihan di Jepang mencakup semua pekerja, termasuk pekerja asing, untuk menjaga kesehatan dan keberlanjutan proyek.

7. 連絡
連絡(れんらく, renraku) artinya menyampaikan informasi yang berkaitan dengan pekerjaan, seperti jadwal pribadi, kepada atasan atau rekan kerja sebelumnya. Kata 連絡 sendiri tidak mengandung unsur tentang jenis sarana komunikasi yang digunakan. Baik melalui telepon, email, surat, faksimile, atau kunjungan langsung, semuanya termasuk dalam tindakan 連絡.
連絡 merupakan bagian dari tiga unsur komunikasi penting di Jepang yaitu 報告・連絡・相談(ほうれんそう / hourensou). Dalam industri konstruksi, komunikasi yang tepat dan cepat sangat penting untuk keselamatan kerja, koordinasi banyak pihak, dan penyesuaian situasi di lapangan.
Di lokasi konstruksi, banyak pihak yang terlibat, seperti kontraktor utama, subkontraktor, pekerja di lapangan, pengawas, dan manajemen. Jika ada perubahan dalam rencana kerja, kondisi lapangan yang berubah, atau risiko keselamatan yang muncul, maka 連絡 kepada pihak terkait menjadi langkah dasar untuk menyampaikan informasi penting secara tepat waktu.

8. ノロ
ノロ(のろ, noro) artinya campuran semen yang diencerkan dengan air. Dalam pekerjaan bekisting, kadang campuran beton merembes keluar dari celah antar bekisting, dan cairan tersebut juga disebut ノロ.
ノロ digunakan sebagai lapisan dasar dalam pekerjaan plesteran, juga sebagai lapisan dasar untuk pemasangan ubin atau pekerjaan batu. Kadang juga digunakan ノロ yang dicampur dengan resin, disebut resin noro. Di sisi lain, meskipun ノロ merupakan bahan penting dalam pekerjaan konstruksi, istilah ini juga sering dipakai dalam arti negatif. Dalam pekerjaan beton atau plesteran, kadang semen cair dari campuran beton atau mortar mengenai permukaan akhir (finishing). Semen cair yang menempel ini juga disebut ノロ, dan dianggap zat yang tidak diperlukan yang harus dihapus.
ノロ yang menempel dapat menimbulkan noda warna yang sulit dihilangkan. Oleh karena itu, jika ada kemungkinan ノロ mengenai bahan finishing, maka sebelum pemasangan finishing, pekerjaan tersebut harus diselesaikan terlebih dahulu atau dilindungi dengan baik (dilakukan pelindungan/penutupan area kerja). Secara prinsip, ノロ tidak memiliki kekuatan struktural. Karena itu, ノロ tidak boleh digunakan di tempat yang seharusnya menggunakan mortar atau beton.
