「やさしい日本語」を選ぶと、かんたんな文章になり、ふりがながつきます。
「ひらがなをつける」を選ぶと、文章にふりがながつきます。
「やさしい日本語」を選ぶと、かんたんな文章になり、ふりがながつきます。
「ひらがなをつける」を選ぶと、文章にふりがながつきます。
- Beranda
- Pembahasan Kosakata Penting di Industri Konstruksi Jepang - Tahap III Bab 4
Pembahasan Kosakata Penting di Industri Konstruksi Jepang - Tahap III Bab 4
![]()
Pada pembahasan kali ini kami akan melanjutkan ke penjelasan kosakata penting yang ada di buku teks Bab 4. Ada 8 kosakata penting yang sudah kami pilihkan untuk kita pelajari dan pahami bersama untuk kita bisa bekerja di industri konstruksi di Jepang.
1. 立て墨
立て墨(たてずみ, tatezumi) artinya garis acuan vertikal yang ditandai pada permukaan dinding, kolom, atau partisi. Garis ini dipakai sebagai patokan lurus-tegak untuk menyetel posisi elemen bangunan, misalnya rangka dinding, kusen, pipa, duct, panel agar sejajar dan tidak miring. Istilah ini digunakan dalam proses yang disebut 墨出し(すみだし / sumidashi), yaitu kegiatan menandai atau menggambar garis acuan di lokasi proyek.
立て墨 digunakan dalam berbagai situasi di lokasi konstruksi, antara lain menunjukkan garis tengah (sumbu) kolom atau dinding, menentukan posisi vertikal atau tepi pembukaan seperti pintu dan jendela, menandai perbedaan permukaan (menjorok ke dalam atau ke luar) pada dinding, serta menjadi garis acuan untuk menyelaraskan elemen vertikal seperti sekat ruangan, furnitur, atau permukaan pemasangan peralatan
Dalam menangani pekerjaan 立て墨, terdapat beberapa hal penting yang perlu diperhatikan, antara lain
- Menjaga ketepatan: apabila garis vertikal tidak akurat, dapat menimbulkan berbagai masalah seperti kemiringan bangunan, ketidaksesuaian posisi dinding, dan pergeseran pada saat finishing. Oleh karena itu, diperlukan pengukuran yang sangat presisi misalnya menggunakan laser pengukur.
- Menghadapi hambatan di lapangan: kadang-kadang, dinding, struktur, atau peralatan di lokasi dapat menghalangi pembuatan garis secara langsung. Dalam kasus seperti itu, digunakan metode nigezumi atau kaerizumi, yaitu garis bantu tidak langsung yang menunjukkan posisi acuan berdasarkan perpanjangan atau pantulan dari garis asli.
- Hilang atau pudarnya garis: selama proses konstruksi, garis dapat terhapus, memudar, atau tertutup debu dan material lain, sehingga menjadi sulit terlihat seiring waktu. Karena itu, pemeriksaan berkala dan penggambaran ulang sangat diperlukan untuk menjaga ketepatan acuan.

2. 通り芯
通り芯(とおりしん, tōrishin) artinya garis grid atau garis pusat yang menjadi acuan utama penentuan posisi elemen bangunan. Di lapangan, istilah ini juga dipakai sebagai 壁芯(かべしん, kabeshin) dan 柱芯(はしらしん, hashirashin). Dalam gambar desain maupun saat pelaksanaan konstruksi, garis ini digunakan sebagai dasar untuk menentukan posisi dan ukuran setiap komponen bangunan.
Biasanya, 通り芯 ditarik dalam dua arah horizontal (arah X dan arah Y) pada denah bangunan, sehingga membentuk pola kisi atau grid di mana kedua arah garis tersebut saling berpotongan. Setiap 通り芯 biasanya diberi simbol atau nomor, misalnya X1, X2, Y1, Y2 atau A, B, C. Dengan simbol ini, posisi setiap elemen bisa dijelaskan dengan mudah. Metode ini memungkinkan koordinasi yang efisien antar tim desain dan pelaksana di lapangan.
通り芯 berguna menjaga konsistensi dan mengontrol kesalahan konstruksi. Dengan menjadikan 通り芯 sebagai patokan utama, posisi setiap komponen bangunan bisa tetap presisi dan sejajar satu sama lain. Jika 通り芯 bergeser atau salah, maka akan timbul masalah seperti ketidaksesuaian struktur, kesalahan posisi finishing, atau gangguan pada sambungan antar elemen.

3. 杭基礎
杭基礎(くいきそ, kui kiso) artinya pondasi tiang yang dipakai ketika tanah dangkal tidak cukup kuat. Dalam metode ini, tiang dipancang atau dibor hingga mencapai lapisan tanah yang lebih keras atau lapisan pendukung, sehingga beban struktur dapat ditransfer ke lapisan tersebut. Metode ini merupakan salah satu sistem pondasi yang paling umum digunakan dalam bidang konstruksi Jepang.
Pondasi dangkal biasa (seperti pondasi langsung, pondasi jalur, pondasi tunggal, atau pondasi pelat penuh) dapat digunakan apabila tanah di bawahnya memiliki daya dukung yang cukup. Namun, pada tanah dengan daya dukung rendah, tanah lunak, atau lahan yang dipengaruhi oleh air tanah, pondasi dangkal memiliki risiko penurunan atau kemiringan. Dalam kasus seperti itu, 杭基礎 adalah metode di mana tiang dipancang hingga kedalaman tanah, dan beban struktur ditopang oleh kekuatan tiang itu sendiri, gesekan antara tiang dan tanah di sekitarnya, serta dukungan dari lapisan tanah keras di ujung tiang.
Berdasarkan metode dukungannya, 杭基礎 dibedakan menjadi tiang dukung dan tiang gesek. Pada tiang dukung, ujung tiang mencapai lapisan pendukung, dan beban ditopang terutama oleh gaya dukung ujung tiang yang bekerja ke atas pada ujung tiang. Sebaliknya, pada tiang gesek, ujung tiang tidak mencapai lapisan pendukung, dan beban ditopang terutama oleh gaya gesek di antara sisi tiang dan tanah di sekitarnya. Tiang gesek sering digunakan ketika lapisan pendukung berada cukup dalam.

4. 釘仕舞
釘仕舞(くぎじまい, kugi-jimai) artinya kegiatan membereskan paku setelah pembongkaran bekisting atau melepas paku dari papan atau komponen bekisting agar material bisa dipakai ulang dan area kerja kembali rapi.
釘仕舞 memiliki tujuan antara lain
- Daur ulang atau penggunaan ulang bahan bekisting: bahan bekisting (terutama kayu) sering digunakan kembali untuk menekan biaya. Jika paku dibiarkan menempel, maka akan menurunkan keselamatan, efisiensi kerja, serta akurasi pemasangan pada penggunaan berikutnya. Karena itu, paku harus dilepaskan terlebih dahulu.
- Menjaga kebersihan dan keselamatan di lokasi kerja: jika bahan bekisting masih memiliki paku yang menonjol, pekerja bisa terluka (misalnya tertusuk paku di kaki). Oleh karena itu, 釘仕舞 dilakukan juga demi keselamatan dan kerapian lokasi proyek.
- Mempermudah pembuangan limbah konstruksi: saat bahan bekisting atau kayu bekas dibuang, melepas paku terlebih dahulu akan memudahkan proses pengangkutan dan pembuangan limbah.
poin-poin penting yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pekerjaan ini antara lain saat mencabut paku, kayu mudah retak atau terkelupas, sehingga perlu berhati-hati dalam menggunakan alat pencabut paku dan mengatur kekuatan tarikan. Kemudian paku yang sudah lama tertanam bisa berkarat atau patah di bagian kepala, sehingga sulit untuk dicabut. Dalam kasus seperti ini, dibutuhkan alat khusus atau perlakuan tambahan untuk melepasnya tanpa merusak material. Selain itu, penggunaan alat pelindung diri seperti sarung tangan dan sepatu keselamatan, serta kebersihan lokasi kerja, sangat penting.

5. S造
S造(えすぞう, esu-zō) artinya struktur rangka baja (Steel structure). Huruf S adalah singkatan dari Steel. Ini adalah struktur bangunan yang menggunakan elemen logam seperti besi atau baja sebagai rangka utama bangunannya. Dalam praktik modern, karena hampir semua material yang digunakan adalah baja.
S造 dibagi menjadi tiga jenis besar berikut, yaitu Braced Structure, struktur yang memanfaatkan kolom, balok, dan pengaku diagonal, mirip dengan sistem rangka kayu tradisional Jepang, lalu Rigid Frame Structure, struktur di mana kolom dan balok dihubungkan secara kaku sehingga tidak memerlukan pengaku diagonal, serta Truss Structure, struktur yang tersusun dari banyak segitiga kecil yang saling terhubung, sehingga mampu menahan beban dengan efisien menggunakan elemen batang tipis.
Baja memiliki kekuatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kayu dan berat jenis yang lebih ringan dibandingkan dengan beton bertulang, maka dapat digunakan untuk balok panjang, jarak antar kolom menjadi lebar, dan jumlah kolom dapat dikurangi. Namun, karena kekuatan materialnya tinggi, dibandingkan dengan beton dan bahan kayu, penampang dapat dibuat kecil, tetapi fenomena yang disebut tekuk tidak dapat diabaikan. Selain itu, karena mudah berkarat ketika bersentuhan dengan air, maka ketika digunakan di luar ruangan atau di sekitar air, umumnya diberi perlakuan anti karat.

6. ライニング
ライニング(らいにんぐ, rainingu) artinya pelapisan, yaitu melapisi permukaan pipa atau saluran udara (duct) dengan lapisan tipis, proses ini disebut juga coating. Perbedaannya terletak pada ketebalan lapisan, di mana lapisan yang tebal disebut lining dan lapisan yang tipis disebut coating. Namun dalam praktiknya, kedua istilah tersebut sering digunakan dengan makna yang sama. Lapisan yang melekat pada permukaan berfungsi untuk mengurangi gesekan pada material dasar, serta mencegah korosi, ketahanan terhadap asam, keausan, dan suhu tinggi.
Metode ライニング meliputi penyemprotan logam, pelapisan clad, pembakaran, dan pelapisan dengan cat atau bahan pelindung, dan umumnya diklasifikasikan berdasarkan bahan pelapis yang digunakan pada permukaannya. Bahan yang digunakan untuk ライニング sangat beragam dan dipilih sesuai dengan lingkungan penggunaannya, antara lain lembaran resin FRP (seperti PVC, polipropilena), logam tahan korosi (timbal, baja tahan karat, titanium, tantalum), lembaran karet (karet keras, kloroprena), dan lain-lain.
Dalam bidang industri, ライニング sering digunakan pada bagian dalam pipa baja, misalnya pipa baja berlapis PVC, pipa baja berlapis serbuk polietilena, pipa besi tuang ulet yang bagian dalamnya dilapisi mortar. Jenis pipa tersebut digunakan untuk sistem air bersih dan air limbah.

7. 水圧試験
水圧試験(すいあつしけん, suiatsu shiken) adalah pengujian dengan mengisi air ke dalam pipa, seperti pipa air bersih dan pipa air panas, kemudian memberikan tekanan untuk memastikan tidak ada kebocoran pada sistem perpipaan tersebut.
Pengujian ini biasanya dilakukan dalam pekerjaan konstruksi dan instalasi di Jepang untuk memastikan bahwa pipa, peralatan, tangki air, atau sistem pemadam kebakaran memiliki ketahanan terhadap tekanan air dan kedap air sesuai dengan rancangan. Khusus dalam bidang instalasi bangunan (seperti sistem air bersih, pembuangan, sanitasi, dan pemadam kebakaran), uji tekanan air biasanya dilakukan sebelum pipa ditutup atau disembunyikan di dalam dinding, lantai, atau langit-langit.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam 水圧試験 antara lain memastikan udara di dalam pipa sepenuhnya dikeluarkan, karena ekspansi atau kompresi udara dapat menyebabkan perubahan tekanan yang tidak stabil dan berpotensi menimbulkan kesalahan dalam hasil pengujian. Setelah uji selesai, air uji harus dibuang, bagian dalam dikeringkan dan dibersihkan, karena air yang tertinggal dapat menyebabkan korosi, pembekuan, atau penurunan kualitas air.

8. 勾配
勾配(こうばい, kōbai) artinya kemiringan lembut yang dibuat untuk memungkinkan air mengalir. Kemiringan ini dinyatakan dengan perbandingan antara perubahan tinggi (komponen vertikal) dan jarak mendatar (komponen horizontal). Dengan kata lain, ini menggambarkan berapa besar kenaikan atau penurunan terhadap jarak horizontal tertentu dalam bentuk rasio.
Metode penulisan kemiringan bervariasi tergantung pada bidang atau tujuan penggunaannya, antara lain: notasi pecahan (contoh: 1/100, 2/100, dan sebagainya), notasi persen (%) (contoh: 1%, 2%, 5% (kemiringan 5 persen)), notasi derajat (°) (contoh: 3.0°, 15°, 45°), dan ada juga satuan tradisional Jepang (shakkan-hō / 尺貫法) yang sering digunakan untuk kemiringan atap.
Contoh penerapan 勾配 misalnya pada atap, untuk mempermudah aliran air hujan, dibuat kemiringan. Kemudian pada pipa air atau pembuangan atau plumbing, agar air dapat mengalir secara gravitasi alami. Pipa distribusi diberi kemiringan tertentu agar aliran tidak tersumbat. Contoh: kemiringan 1/100 berarti untuk setiap 1 m jarak horizontal terdapat perubahan tinggi 1 cm.
